Kamis, 11 Juli 2013

soal-soal menjelang ujian akhir yang harus dikerjakan

1.   Contoh implementasi dan sinkronisasi pada sistem operasi
a.    Pada Windows
Sinkronisasi primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan dari dasar mekanisme tunggu/sinyal.
b.    Pada Linux
Sinkronisasi primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan dari dasar mekanisme sleep/wake up .Linux menghadirkan variasi mekanisme untuk komunikasi interprocessor dan sinkronisasi.  Pipes, messages, dan Shared Memory dapat digunakan untuk berkomunikasi data antar proses dimana semaphores dan signal digunakan untuk aksi trigger oleh proses lain.

2.   Implementasi deadlock pada sistem operasi
a.    Pada Windows
Pada windows NT, untuk mendeteksi deadlock yaitu berupa BSOD atau disebut Blue Screen Of Death. Dikatakan Blue Screen sebab memang pada semua windows saat terjadi deadlock layar langsung berubah berwarna biru. Cara mengatasinya adalah melalui reboot atau restart sederhana pada komputer.
b.    Pada Linux
Pada linux untuk mengetahui apakah terjadi deadlock yaitu dengan menggunakan xosview untuk mengetahui proses yang menggunakan CPU 100%, lalu kill saja proses tersebut. Linux dengan kernel versi 2.4 mengalami deadlock pada sistem dengan prosesor lebih dari 2 unit. Deadlock ini pada umumnya terjadi bila akses melalui Ethernet dilakukan, terutama bila melakukan teaming pada jaringan. Proses akan terblock dan saling menunggu resource Ethernet tersebut bebas. Beberapa kasus deadlock juga terjadi ketika OS Linux dijalankan dari kondisi sleep, proses yang mengakses USB device akan mengalami deadlock Hal ini disebabkan fungsi scheduler pada kernel yang digunakan tidak menyimpan state sebelum sleep, sehingga ketika kernel dijalankan kembali, Proses-proses yang mengakses USB device tersebut menunggu giliran mengakses, sementara scheduler belum menjadwalkan masing-masing proses. Kasus ini juga terjadi pada Serial device.

3.   Manajemen memori
a.    Memori Fisik
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
b.    Memori Virtual
Memori virtual adalah teknik yang memisahkan memori logika user dari memori fisik.
Menyediakan memori virtual yang sangat besar diperuntukkan untuk user bila tersedia memori fisik yang lebih kecil. Paging adalah teknik yang berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik. Paging digunakan agar program yang besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai memori fisik yang kecil. Dalam sistem paging, hardware memori virtual membagi alamat logis menjadi dua bagian, yaitu virtual page number atau disebut jugapage number dan word offset dalam page. Hardware melakukan pembagian ini dengan menyekat atau memisahkan bit alamat, yaitu bit high order menjadi page number dan bit low order menjadi offset. Unit memori yang menyimpan page disebut page frame ( kerangka frame ), atau kadang disebut block, untuk membedakan mereka dengan page virtual.

4.   Root dan mount pada sistem operasi
a.    Root
Root merupakan puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat kernel Linux dan apapun yang kita install dengan Linux. Root tersebut ekuivalen dengan drive C:\ di Windows
b.    Mount
Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan di-mount dapat berupa cd-rom, disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas yang akan di-mount akan diberikan sebuah mount point, atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.

5.   Masalah yang dihadapi pada sistem input/output dan solusinya

6.   CPU scheduling
Proses
Average Time (AT)
Burst Time (BT)
1
0
7
2
6
6
3
11
10
4
12
8
5
20
9
6
29
11
7
35
13

a.    Shortest Job First (SJF)
Non pre-emptive
P1
P2
P4
P5
P3
P6
P7
0              7                 13              21               30               40                51          64
1.   Contoh implementasi dan sinkronisasi pada sistem operasi
a.    Pada Windows
Sinkronisasi primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan dari dasar mekanisme tunggu/sinyal.
untitled
b.    Pada Linux
Sinkronisasi primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan dari dasar mekanisme sleep/wake up .Linux menghadirkan variasi mekanisme untuk komunikasi interprocessor dan sinkronisasi.  Pipes, messages, dan Shared Memory dapat digunakan untuk berkomunikasi data antar proses dimana semaphores dan signal digunakan untuk aksi trigger oleh proses lain.

2.   Implementasi deadlock pada sistem operasi
a.    Pada Windows
Pada windows NT, untuk mendeteksi deadlock yaitu berupa BSOD atau disebut Blue Screen Of Death. Dikatakan Blue Screen sebab memang pada semua windows saat terjadi deadlock layar langsung berubah berwarna biru. Cara mengatasinya adalah melalui reboot atau restart sederhana pada komputer.
b.    Pada Linux
Pada linux untuk mengetahui apakah terjadi deadlock yaitu dengan menggunakan xosview untuk mengetahui proses yang menggunakan CPU 100%, lalu kill saja proses tersebut. Linux dengan kernel versi 2.4 mengalami deadlock pada sistem dengan prosesor lebih dari 2 unit. Deadlock ini pada umumnya terjadi bila akses melalui Ethernet dilakukan, terutama bila melakukan teaming pada jaringan. Proses akan terblock dan saling menunggu resource Ethernet tersebut bebas. Beberapa kasus deadlock juga terjadi ketika OS Linux dijalankan dari kondisi sleep, proses yang mengakses USB device akan mengalami deadlock Hal ini disebabkan fungsi scheduler pada kernel yang digunakan tidak menyimpan state sebelum sleep, sehingga ketika kernel dijalankan kembali, Proses-proses yang mengakses USB device tersebut menunggu giliran mengakses, sementara scheduler belum menjadwalkan masing-masing proses. Kasus ini juga terjadi pada Serial device.

3.   Manajemen memori
a.    Memori Fisik
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
b.    Memori Virtual
Memori virtual adalah teknik yang memisahkan memori logika user dari memori fisik.
Menyediakan memori virtual yang sangat besar diperuntukkan untuk user bila tersedia memori fisik yang lebih kecil. Paging adalah teknik yang berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik. Paging digunakan agar program yang besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai memori fisik yang kecil. Dalam sistem paging, hardware memori virtual membagi alamat logis menjadi dua bagian, yaitu virtual page number atau disebut jugapage number dan word offset dalam page. Hardware melakukan pembagian ini dengan menyekat atau memisahkan bit alamat, yaitu bit high order menjadi page number dan bit low order menjadi offset. Unit memori yang menyimpan page disebut page frame ( kerangka frame ), atau kadang disebut block, untuk membedakan mereka dengan page virtual.

4.   Root dan mount pada sistem operasi
a.    Root
Root merupakan puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat kernel Linux dan apapun yang kita install dengan Linux. Root tersebut ekuivalen dengan drive C:\ di Windows
b.    Mount
Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan di-mount dapat berupa cd-rom, disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas yang akan di-mount akan diberikan sebuah mount point, atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.

5.   Masalah yang dihadapi pada sistem input/output dan solusinya

6.   CPU scheduling
Proses
Average Time (AT)
Burst Time (BT)
1
0
7
2
6
6
3
11
10
4
12
8
5
20
9
6
29
11
7
35
13

a.    Shortest Job First (SJF)
Non pre-emptive
P1
P2
P4
P5
P3
P6
P7
0              7                 13              21               30               40                51          64

T - AT

P1
0
0
P2
7-6
1
P3
30-11
19
P4
13-12
1
P5
21-20
1
P6
40-29
11
P7
51-35
16

Waktu tunggu rata2  = 49/7 = 7

Pre-emptive


b.    Round Robin (RR)1.   Contoh implementasi dan sinkronisasi pada sistem operasi
a.    Pada Windows
Sinkronisasi primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan dari dasar mekanisme tunggu/sinyal.

b.    Pada Linux
Sinkronisasi primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan dari dasar mekanisme sleep/wake up .Linux menghadirkan variasi mekanisme untuk komunikasi interprocessor dan sinkronisasi.  Pipes, messages, dan Shared Memory dapat digunakan untuk berkomunikasi data antar proses dimana semaphores dan signal digunakan untuk aksi trigger oleh proses lain.

2.   Implementasi deadlock pada sistem operasi
a.    Pada Windows
Pada windows NT, untuk mendeteksi deadlock yaitu berupa BSOD atau disebut Blue Screen Of Death. Dikatakan Blue Screen sebab memang pada semua windows saat terjadi deadlock layar langsung berubah berwarna biru. Cara mengatasinya adalah melalui reboot atau restart sederhana pada komputer.
b.    Pada Linux
Pada linux untuk mengetahui apakah terjadi deadlock yaitu dengan menggunakan xosview untuk mengetahui proses yang menggunakan CPU 100%, lalu kill saja proses tersebut. Linux dengan kernel versi 2.4 mengalami deadlock pada sistem dengan prosesor lebih dari 2 unit. Deadlock ini pada umumnya terjadi bila akses melalui Ethernet dilakukan, terutama bila melakukan teaming pada jaringan. Proses akan terblock dan saling menunggu resource Ethernet tersebut bebas. Beberapa kasus deadlock juga terjadi ketika OS Linux dijalankan dari kondisi sleep, proses yang mengakses USB device akan mengalami deadlock Hal ini disebabkan fungsi scheduler pada kernel yang digunakan tidak menyimpan state sebelum sleep, sehingga ketika kernel dijalankan kembali, Proses-proses yang mengakses USB device tersebut menunggu giliran mengakses, sementara scheduler belum menjadwalkan masing-masing proses. Kasus ini juga terjadi pada Serial device.

3.   Manajemen memori
a.    Memori Fisik
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
b.    Memori Virtual
Memori virtual adalah teknik yang memisahkan memori logika user dari memori fisik.
Menyediakan memori virtual yang sangat besar diperuntukkan untuk user bila tersedia memori fisik yang lebih kecil. Paging adalah teknik yang berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik. Paging digunakan agar program yang besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai memori fisik yang kecil. Dalam sistem paging, hardware memori virtual membagi alamat logis menjadi dua bagian, yaitu virtual page number atau disebut jugapage number dan word offset dalam page. Hardware melakukan pembagian ini dengan menyekat atau memisahkan bit alamat, yaitu bit high order menjadi page number dan bit low order menjadi offset. Unit memori yang menyimpan page disebut page frame ( kerangka frame ), atau kadang disebut block, untuk membedakan mereka dengan page virtual.

4.   Root dan mount pada sistem operasi
a.    Root
Root merupakan puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat kernel Linux dan apapun yang kita install dengan Linux. Root tersebut ekuivalen dengan drive C:\ di Windows
b.    Mount
Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan di-mount dapat berupa cd-rom, disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas yang akan di-mount akan diberikan sebuah mount point, atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.

5.   Masalah yang dihadapi pada sistem input/output dan solusinya

6.   CPU scheduling
Proses
Average Time (AT)
Burst Time (BT)
1
0
7
2
6
6
3
11
10
4
12
8
5
20
9
6
29
11
7
35
13

a.    Shortest Job First (SJF)
Non pre-emptive
P1
P2
P4
P5
P3
P6
P7
0              7                 13              21               30               40                51          64

T - AT

P1
0
0
P2
7-6
1
P3
30-11
19
P4
13-12
1
P5
21-20
1
P6
40-29
11
P7
51-35
16

Waktu tunggu rata2  = 49/7 = 7

Pre-emptive


b.    Round Robin (RR)vhgghghv 
Waktu tunggu rata2  = 49/7 = 7

Pre-emptive



b.    Round Robin (RR)