1. Contoh implementasi dan sinkronisasi
pada sistem operasi
a. Pada Windows
Sinkronisasi
primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan
dari dasar mekanisme tunggu/sinyal.
b. Pada Linux
Sinkronisasi
primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan
dari dasar mekanisme sleep/wake up .Linux menghadirkan variasi mekanisme untuk
komunikasi interprocessor dan sinkronisasi. Pipes, messages, dan Shared Memory dapat digunakan
untuk berkomunikasi data antar proses dimana semaphores dan signal digunakan
untuk aksi trigger oleh proses lain.
2. Implementasi deadlock pada sistem
operasi
a. Pada Windows
Pada
windows NT, untuk mendeteksi deadlock yaitu berupa BSOD atau disebut Blue
Screen Of Death. Dikatakan Blue Screen sebab memang pada semua windows saat
terjadi deadlock layar langsung berubah berwarna biru. Cara mengatasinya adalah
melalui reboot atau restart sederhana pada komputer.
b. Pada Linux
Pada
linux untuk mengetahui apakah terjadi deadlock yaitu dengan menggunakan xosview
untuk mengetahui proses yang menggunakan CPU 100%, lalu kill saja proses
tersebut. Linux dengan kernel versi 2.4 mengalami deadlock pada sistem dengan
prosesor lebih dari 2 unit. Deadlock ini pada umumnya terjadi bila akses
melalui Ethernet dilakukan, terutama bila melakukan teaming pada
jaringan. Proses akan terblock dan saling menunggu resource Ethernet tersebut
bebas. Beberapa kasus deadlock juga terjadi ketika OS Linux dijalankan dari
kondisi sleep, proses yang mengakses USB device akan mengalami
deadlock Hal ini disebabkan fungsi scheduler pada kernel yang digunakan tidak
menyimpan state sebelum sleep, sehingga ketika kernel dijalankan kembali,
Proses-proses yang mengakses USB device tersebut menunggu
giliran mengakses, sementara scheduler belum menjadwalkan masing-masing proses.
Kasus ini juga terjadi pada Serial device.
3. Manajemen memori
a. Memori Fisik
Memori
utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar
dari word atau byte yang ukurannya mencapai
ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori
utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak
permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
b. Memori Virtual
Memori
virtual adalah teknik yang memisahkan memori logika user dari memori fisik.
Menyediakan
memori virtual yang sangat besar diperuntukkan untuk user bila tersedia memori
fisik yang lebih kecil. Paging adalah
teknik yang berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik. Paging
digunakan agar program yang besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai
memori fisik yang kecil. Dalam sistem paging, hardware memori virtual membagi
alamat logis menjadi dua bagian, yaitu virtual page number atau
disebut jugapage number dan word offset dalam
page. Hardware melakukan pembagian ini dengan menyekat atau memisahkan bit
alamat, yaitu bit high order menjadi page number dan bit low order menjadi
offset. Unit memori yang menyimpan page disebut page frame ( kerangka frame ),
atau kadang disebut block, untuk membedakan mereka dengan page virtual.
4. Root dan mount pada sistem operasi
a. Root
Root merupakan
puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat
kernel Linux dan apapun yang kita install dengan
Linux. Root tersebut
ekuivalen dengan drive C:\
di Windows
b. Mount
Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru
ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai.
Piranti-piranti yang akan di-mount
dapat berupa cd-rom, disket
atau sebuah zip-drive.
Tiap-tiap sistem berkas yang akan di-mount
akan diberikan sebuah mount point,
atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.
5. Masalah yang dihadapi pada sistem
input/output dan solusinya
6. CPU scheduling
Proses
|
Average
Time (AT)
|
Burst
Time (BT)
|
1
|
0
|
7
|
2
|
6
|
6
|
3
|
11
|
10
|
4
|
12
|
8
|
5
|
20
|
9
|
6
|
29
|
11
|
7
|
35
|
13
|
a. Shortest Job First (SJF)
Non pre-emptive
P1
|
P2
|
P4
|
P5
|
P3
|
P6
|
P7
|
0 7 13 21 30 40 51 64
1. Contoh implementasi dan sinkronisasi
pada sistem operasi
a. Pada Windows
Sinkronisasi
primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan
dari dasar mekanisme tunggu/sinyal.
b. Pada Linux
Sinkronisasi
primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan
dari dasar mekanisme sleep/wake up .Linux menghadirkan variasi mekanisme untuk
komunikasi interprocessor dan sinkronisasi. Pipes, messages, dan Shared Memory dapat digunakan
untuk berkomunikasi data antar proses dimana semaphores dan signal digunakan
untuk aksi trigger oleh proses lain.
2. Implementasi deadlock pada sistem
operasi
a. Pada Windows
Pada
windows NT, untuk mendeteksi deadlock yaitu berupa BSOD atau disebut Blue
Screen Of Death. Dikatakan Blue Screen sebab memang pada semua windows saat
terjadi deadlock layar langsung berubah berwarna biru. Cara mengatasinya adalah
melalui reboot atau restart sederhana pada komputer.
b. Pada Linux
Pada
linux untuk mengetahui apakah terjadi deadlock yaitu dengan menggunakan xosview
untuk mengetahui proses yang menggunakan CPU 100%, lalu kill saja proses
tersebut. Linux dengan kernel versi 2.4 mengalami deadlock pada sistem dengan
prosesor lebih dari 2 unit. Deadlock ini pada umumnya terjadi bila akses
melalui Ethernet dilakukan, terutama bila melakukan teaming pada
jaringan. Proses akan terblock dan saling menunggu resource Ethernet tersebut
bebas. Beberapa kasus deadlock juga terjadi ketika OS Linux dijalankan dari
kondisi sleep, proses yang mengakses USB device akan mengalami
deadlock Hal ini disebabkan fungsi scheduler pada kernel yang digunakan tidak
menyimpan state sebelum sleep, sehingga ketika kernel dijalankan kembali,
Proses-proses yang mengakses USB device tersebut menunggu
giliran mengakses, sementara scheduler belum menjadwalkan masing-masing proses.
Kasus ini juga terjadi pada Serial device.
3. Manajemen memori
a. Memori Fisik
Memori
utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar
dari word atau byte yang ukurannya mencapai
ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori
utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak
permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
b. Memori Virtual
Memori
virtual adalah teknik yang memisahkan memori logika user dari memori fisik.
Menyediakan
memori virtual yang sangat besar diperuntukkan untuk user bila tersedia memori
fisik yang lebih kecil. Paging adalah
teknik yang berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik. Paging
digunakan agar program yang besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai
memori fisik yang kecil. Dalam sistem paging, hardware memori virtual membagi
alamat logis menjadi dua bagian, yaitu virtual page number atau
disebut jugapage number dan word offset dalam
page. Hardware melakukan pembagian ini dengan menyekat atau memisahkan bit
alamat, yaitu bit high order menjadi page number dan bit low order menjadi
offset. Unit memori yang menyimpan page disebut page frame ( kerangka frame ),
atau kadang disebut block, untuk membedakan mereka dengan page virtual.
4. Root dan mount pada sistem operasi
a. Root
Root merupakan
puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat
kernel Linux dan apapun yang kita install dengan
Linux. Root tersebut
ekuivalen dengan drive C:\
di Windows
b. Mount
Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru
ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai.
Piranti-piranti yang akan di-mount
dapat berupa cd-rom, disket
atau sebuah zip-drive.
Tiap-tiap sistem berkas yang akan di-mount
akan diberikan sebuah mount point,
atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.
5. Masalah yang dihadapi pada sistem
input/output dan solusinya
6. CPU scheduling
Proses
|
Average
Time (AT)
|
Burst
Time (BT)
|
1
|
0
|
7
|
2
|
6
|
6
|
3
|
11
|
10
|
4
|
12
|
8
|
5
|
20
|
9
|
6
|
29
|
11
|
7
|
35
|
13
|
a. Shortest Job First (SJF)
Non pre-emptive
P1
|
P2
|
P4
|
P5
|
P3
|
P6
|
P7
|
0 7 13 21 30 40 51 64
|
T
- AT
|
|
P1
|
0
|
0
|
P2
|
7-6
|
1
|
P3
|
30-11
|
19
|
P4
|
13-12
|
1
|
P5
|
21-20
|
1
|
P6
|
40-29
|
11
|
P7
|
51-35
|
16
|
Waktu
tunggu rata2 = 49/7 = 7
Pre-emptive
b. Round Robin (RR)1. Contoh implementasi dan sinkronisasi
pada sistem operasi
a. Pada Windows
Sinkronisasi
primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan
dari dasar mekanisme tunggu/sinyal.
b. Pada Linux
Sinkronisasi
primitive yang umum seperti semaphore, mutexes, spinlocks, timers, didasarkan
dari dasar mekanisme sleep/wake up .Linux menghadirkan variasi mekanisme untuk
komunikasi interprocessor dan sinkronisasi. Pipes, messages, dan Shared Memory dapat digunakan
untuk berkomunikasi data antar proses dimana semaphores dan signal digunakan
untuk aksi trigger oleh proses lain.
2. Implementasi deadlock pada sistem
operasi
a. Pada Windows
Pada
windows NT, untuk mendeteksi deadlock yaitu berupa BSOD atau disebut Blue
Screen Of Death. Dikatakan Blue Screen sebab memang pada semua windows saat
terjadi deadlock layar langsung berubah berwarna biru. Cara mengatasinya adalah
melalui reboot atau restart sederhana pada komputer.
b. Pada Linux
Pada
linux untuk mengetahui apakah terjadi deadlock yaitu dengan menggunakan xosview
untuk mengetahui proses yang menggunakan CPU 100%, lalu kill saja proses
tersebut. Linux dengan kernel versi 2.4 mengalami deadlock pada sistem dengan
prosesor lebih dari 2 unit. Deadlock ini pada umumnya terjadi bila akses
melalui Ethernet dilakukan, terutama bila melakukan teaming pada
jaringan. Proses akan terblock dan saling menunggu resource Ethernet tersebut
bebas. Beberapa kasus deadlock juga terjadi ketika OS Linux dijalankan dari
kondisi sleep, proses yang mengakses USB device akan mengalami
deadlock Hal ini disebabkan fungsi scheduler pada kernel yang digunakan tidak
menyimpan state sebelum sleep, sehingga ketika kernel dijalankan kembali,
Proses-proses yang mengakses USB device tersebut menunggu
giliran mengakses, sementara scheduler belum menjadwalkan masing-masing proses.
Kasus ini juga terjadi pada Serial device.
3. Manajemen memori
a. Memori Fisik
Memori
utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar
dari word atau byte yang ukurannya mencapai
ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori
utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile(tidak
permanen), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
b. Memori Virtual
Memori
virtual adalah teknik yang memisahkan memori logika user dari memori fisik.
Menyediakan
memori virtual yang sangat besar diperuntukkan untuk user bila tersedia memori
fisik yang lebih kecil. Paging adalah
teknik yang berorientasi hardware untuk mengelola memori fisik. Paging
digunakan agar program yang besar dapat berjalan pada komputer yang mempunyai
memori fisik yang kecil. Dalam sistem paging, hardware memori virtual membagi
alamat logis menjadi dua bagian, yaitu virtual page number atau
disebut jugapage number dan word offset dalam
page. Hardware melakukan pembagian ini dengan menyekat atau memisahkan bit
alamat, yaitu bit high order menjadi page number dan bit low order menjadi
offset. Unit memori yang menyimpan page disebut page frame ( kerangka frame ),
atau kadang disebut block, untuk membedakan mereka dengan page virtual.
4. Root dan mount pada sistem operasi
a. Root
Root merupakan
puncak dari sebuah hirarki direktori, biasanya dinotasikan dengan tanda slash . Di dalam root, misalnya di Linux, terdapat
kernel Linux dan apapun yang kita install dengan
Linux. Root tersebut
ekuivalen dengan drive C:\
di Windows
b. Mount
Mounting adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru
ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai.
Piranti-piranti yang akan di-mount
dapat berupa cd-rom, disket
atau sebuah zip-drive.
Tiap-tiap sistem berkas yang akan di-mount
akan diberikan sebuah mount point,
atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.
5. Masalah yang dihadapi pada sistem
input/output dan solusinya
6. CPU scheduling
Proses
|
Average
Time (AT)
|
Burst
Time (BT)
|
1
|
0
|
7
|
2
|
6
|
6
|
3
|
11
|
10
|
4
|
12
|
8
|
5
|
20
|
9
|
6
|
29
|
11
|
7
|
35
|
13
|
a. Shortest Job First (SJF)
Non pre-emptive
P1
|
P2
|
P4
|
P5
|
P3
|
P6
|
P7
|
0 7 13 21 30 40 51 64
|
T
- AT
|
|
P1
|
0
|
0
|
P2
|
7-6
|
1
|
P3
|
30-11
|
19
|
P4
|
13-12
|
1
|
P5
|
21-20
|
1
|
P6
|
40-29
|
11
|
P7
|
51-35
|
16
|
Waktu
tunggu rata2 = 49/7 = 7
Pre-emptive
b. Round Robin (RR)vhgghghv
Waktu
tunggu rata2 = 49/7 = 7
Pre-emptive
b. Round Robin (RR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar